Menjadi bagian dari Sang Pendulang, Mengapa Tidak?
Pernah mendengar
mengenai masa usia emas (golden age)
? Ya, masa dimana potensi pengembangan kecerdasan seorang manusia berada dalam
puncaknya. Masa yang tidak pernah berulang, hanya dalam satu momentum seumur
hidup. Juga, menentukan terhadap karakter selanjutnya yang dimiliki oleh
seseorang. Momentum itu ada saat anak berada pada masa jenjang pendidikan
dasar.
Lalu apa pentingnya dan
hubungannya dengan title sang
pendulang?
Sebagai landas awal
pembahasan hari ini, semua tentu mengetahui mengenai ‘emas’? Logam mulia yang
bertebaran di alam dan selanjutnya didulang sehingga menjadi perhiasan yang
sangat berharga. Disepuh, dibakar, dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu
membuatnya elok dipandang.
Saking berharganya
logam mulia ini, beberapa gram emas saja dilabeli sertifikat. Belum lagi
ditempatkan di tempat yang khusus dengan dekorasi yang khusus pula. Dan, tidak
semua orang yang berhak untuk mengelolanya. Mengelola emas, menjadikannya lebih
berharga dan berdaya jual tinggi.
Begitupun dengan masa emas yang dilalui oleh anak. Saking berharganya, seorang anak tentu perlu mendapatkan perlakuan khusus, meski terkadang ‘disepuh’ dan ‘dibakar’, itu semua tiada lain dalam upaya untuk menjadikannya ‘lebih elok dipandang dan berdaya jual tinggi’. Tidak semua orang memiliki kemampuan khusus untuk mendulang, yakni memilah dan memilih mana yang termasuk logam mulia dan mana yang tidak. Pun tidak semua orang yang memiliki kemampuan khusus untuk menjadikannya perhiasan yang lebih bernilai.
Maka, siapakah kemudian
yang beruntung mendapatkan tanggungjawab untuk mendulang ‘emas’ tersebut dan
menjadikannya perhiasan yang berharga?
Ya, GURU di jenjang
pendidikan dasar bukan di jenjang pendidikan yang lain. Merasa beruntung karena
disinilah Tuhan mempercayakan diri kita mencetak generasi masa depan Indonesia.
Merasa beruntung karena disinilah konsep konsep berbagai macam disiplin ilmu disemaikan.
Guru, terutama dalam jenjang pendidikan dasar menjadi bagian yang memiliki
peran besar setelah peran orangtua untuk membentuk karakter anak.
Kitalah sang pendulang,
yang memiliki kesempatan untuk menjadikan emas yang bertebaran di alam dan
menjadikannya sebagai perhiasan yang lebih berharga. Kitalah sang pendulang,
yang memiliki wewenang untuk mengelola emas yang tidak semua orang berhak
atasnya. Kitalah sang pendulang, yang dipercaya untuk memegang masa depan
bangsa ini.
Komentar
Posting Komentar