Dua Piring Nasi Goreng di Pukul 23.00
Dalam kehidupan, kesibukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Bertindak dengan berbagai peran membuat waktu selalu optimal untuk digunakan. Bagaimanapun latarbelakang-nya, waktu selalu memiliki alasan untuk dimanfaatkan. Perlahan, ubahlah mindset bahwa “waktu untuk dihabiskan” menjadi “waktu untuk dimanfaatkan..”, seperti Nasi Goreng. Menikmati Nasi Goreng malam ini bersama Tantan Gustira memberikan sedikit inspirasi untuk menuliskan artikel ini. Hehe. Ya, seperti biasa, kita akan berbicara mengenai kehidupan. Dan benar sekali bahwa artikel ini bukanlah artikel mengenai prosedur memasak Nasi Goreng. ^^ Melihat Nasi Goreng, saya melihat bagaimana proses kehidupan terjadi. Ketika semua masalah menjadi nikmat karena menjadi satu. Dua hal yang dapat menjadi hikmah bagi kita semua: Nasi yang sudah dinanak kemudian tetap digoreng kembali. Untuk menjadi “sesuatu” yang “nikmat” tidak hanya memerlukan proses sekali. Terkadang perlu proses berlebih dengan teknik yang berbeda